Sunday 29 October 2017

Ruam Pipi pada Bayi (Part 1)

Ini Alta. Ya. ALTA...



Yang tau alta bayi, pasti ga nyangka sekarang bisa kinclong gini...

Yang tau alta sekarang, pasti ga nyangka dulunya separah apa kondisi kulitnya...

Ini apa?
Kenapa?
Kok bisa?
Apa penyebabnya?
Dikasih apa bisa mulus?
(Yg pasti bukan iklan produk. Hehe...)

Saat lahir, saat pertama kali terdengar suara tangisnya sesaat setelah dilahirkan, dokter memberikan Alta ke pelukan saya untuk didekap dan dibiarkan Inisiasi Menyusui Dini.
Saat itu, Al sudah membuka lebar kedua matanya dan langsung tertawa. Al juga sudah berjerawat di sekitar pipi dan hidungnya..
Kaya ABG aja..

Jerawat Al sejak
lahir perlahan2 pudar (usia sekitar 2minggu). Tapi ternyata lama kelamaan berubah menjadi semacam ruam kecil berwarna kemerahan.
(Usia sekitar 3minggu) Saya oleskan krim ruam yg selama ini cocok bagi saya dan kaka khanza. Zwit***. Belum ada perubahan, saya pindah sabun mjd sabun Sebam***. Belum ada perubahan. Pipi Alta masih ruam. Eh Malah bagian punggungnya mulai kering dan mengelupas.

Usia 1bulan, saat imunisasi dokter mengatakan Al dermatitis atopi (sejenis alergi). Persis seperti kakaknya. Hanya saja khanza tdk dalam bentuk ruam pipi,tapi dalam bentuk yang lain. Kebetulan dokter jg kenal baik dgn khanza.

Orang tua dgn bakat alergi akan beresiko memiliki anak dgn alergi juga. Apalagi jika keduanya memang ada alergi (seperti saya dan suami). Karena itu, dokter menghimbau saya untuk menghindari konsumsi makanan pencetus alerginya (alergen), karena Al full ASI. Jadi karena Alta ASI, maka saya yang harus DIET.

MENGHINDARI MAKANAN PENCETUS ALERGI (saat itu tersangka utama adalah Protein Susu Sapi).
Pertama2, saya harus menghindari semua dairy product (susu sapi, keju, yoghurt, dan segala produk turunannya seperti kue, coklat, eskrim, dll, dsb). Menghindari susu sih relatif mudah. Tapi menghindari turunannya itu yg banyak. Saat itu bulan Romadhon. Produk susu ini bertebaran. Es campur (pake susu), takjil2, eskrim, kue lebaran, kastangel,dll.

MANDI AIR PANAS BIKIN KULIT KERING?
Selain itu dokter jg menyampaikan bahwa kulit alta harus selalu lembab. Semakin kering akan semakin gatal. Jadilah kami mulai browsing kanan kiri. Mandi air hangat ternyata bisa membuat kulit kering. Maka sejak berusia sekitar 30hari kami mulai memandikan Alta dengan air suhu ruang (tidak hangat, tapi juga tidak terlalu dingin). Jadi air kamar mandi hanya diberikan sedikit air panas saja, sekedar agar tidak terlalu dingin. Caranya agar Alta tidak kaget, setelah dibuka bajunya, masuk kamar mandi, air di basuh pada bagian kaki dulu, tangan, wajah, leher, perut, baru kemudian mandi cepat. Langsung beri handuk. Oleskan minyak telon seluruh badan agar hangat dan lembab. Lalu segera pakaikan baju.

CARI PRODUK YANG COCOK
Saat itu kami masih belum menemukan sabun yang cocok. Awal Alta lahir kami pakai sabun bayi biasa merk Zwi*****, karena tidak cocok kami coba pakai sabun yang katanya hampir semua bayi cocok yaitu merk Sebam**. Kulit masih kering mengelupas. Ganti lagi produk sabun, beralih ke Lacta*** Baby. Belum ada perubahan juga. Akhirnya kepikiran dulu waktu masih kerja Momicha pernah gatel seluruh badan. Terus ke dokter kulit di daerah Jakarta Utara (Profesor Aisyah kalo ga salah namanya). Ternyata bisa juga karena air di daerah tersebut kotor. Dan sabun disuruh coba ganti dengan merk Oil**. Alhamdulillah sesudah pakai sabun itu kulit sudah tidak gatal lagi.

Nah kami pun penasaran. Siapa tahu produk ini pun cocok untuk Alta. Akhirnya kami coba ganti sabun Alta dengan sabun cair Oil** ini. Yang kami gunakan adalah yg warna biru muda ya. Jangan yang varian warna biru tua (Itu ada scrub nya). Alhamdulillah, pakai ini Alta cocok. Kulit punggung mulai lembab. Kulit punggung yang mengelupas mulai bersih. Itupun hanya sehari sekali. Jadi Alta hanya sabunan pagi/ sore nya saja. Karena kalo pagi sore kulit punggung langsung kering mengelupas lagi. Sabun ini dipakai juga untuk kulit kepala alias sebagai shampoo. Karena rambutnya saat itu tipis, dan kulit kepala pun kering mengelupas. Alhamdulillah pakai ini pun cocok. Akhirnya sampai sekarang (2,5 tahun) Alta terus pakai produk ini.

Oh iya minyak telon juga berpengaruh. Alta cocok pakai merk Koni****. Pernah ganti merk lain, kulit mulai kering lagi. Akhirnya balik lagi ke Koni****.

(Semua MERK yang disebutkan di atas adalah murni testimoni pribadi. Bukan rekomendasi. Setiap anak berbeda. Cocok-cocokan. Belum tentu yang cocok untuk Alta, cocok juga untuk anak lain. Begitu pula sebaliknya. Belum tentu yang cocok untuk anak lain, bisa cocok untuk Alta. Jadi mohon tidak menghakimi dan jangan juga langsung ikutin produk tersebut. Be wise. Tiap anak cocok-cocokan.)

Oke, urusan punggung kering mengelupas alhamdulillah sudah sembuh. Sudah ketemu produknya. Tapi kenapa itu pipi masih merah. Makin merah. Bahkan basah benyek gitu.

KE DOKTER LAGI
Kami pun ke dokter lagi. Sekalian pas jadwal imunisasi. Diberi antibiotik, krim oles. Krimnya steroid. Pakainya harus tipiiiis. Sekali oles saja. Tidak boleh kena area sensitif seperti area sekitar mata, dll. Baca tulisan di bagian dalam obat, petunjuknya banyak banget. Efek sampingnya juga lumayan.
Jadi kalo mau diolesin krim tersebut, biasanya setelah mandi, alta kami bedong dulu. Trus baru kami oleskan. Agar tangannya ga usil usek-usek pipinya. Takutnya malah kucek-kucek mata juga kan bahaya. Itupun olesnya tipis saja, dan saya langsung cuci tangan.

Lalu bagaimana kondisi pipi Alta?

Ga nunggu lama, pakai pagi, sore sudah mendingan. Pakai sore, pagi bisa sembuh (belum kinclong tapi keliatan banget bedanya).
Tapi kok cepet banget ya efeknya?
Trus kalo ga pakai krim itu ya langsung ruam lagi. Yah namanya obat biasanya ada efek ketergantungan. Apalagi pada kasus alergi ini.

"SELAMA SUMBER PENCETUS ALERGI BELUM DIHINDARI" maka alerginya akan kambuh terus. Obat hanya bersifat sementara. Ya Gatel lagi, kasih obat/krim jadi mendingan, gatel lagi, kasih krim lagi. Gitu terus.

Lalu bagaimana kelanjutan ceritanya?
Silahkan cek di sini "Ruam Pipi pada Bayi (Part 2)"

No comments :

Post a Comment