Thursday 2 November 2017

Komunikasi Produktif

"Komunikasi Produktif"

Day 1
Game Level 1
Tantangan 10 Hari
Kelas Bunda Sayang, Batch #3, IIP Banten

Hi Moms...
Hari ini adalah hari pertama memasuki Kuliah Bunda Sayang di IIP. Kebetulan materinya adalah tentang "Komunikasi Produktif".

Saat saya kasih liat ke suami, komentar beliau adalah "Wah, ini sih materi training level manajer
, Mi. Manfaatkan dengan baik moment ini ya Mi..."
Jadi semangat nih dapet dukungan kaya gitu...

Catatan hari ini adalah tentang penggambaran kondisi real keluarga kami, sebelum penerapan "Komunikasi Produktif".
Hari ini saya juga fokus pada pengamatan "Kunci Komunikasi" dari tiap anggota keluarga.

Mengapa?
Karena kami ingin punya catatan, rekam jejak, tentang proses yang kami lalui. Bahwa awalnya ya kami yang sekarang ini apa adanya.
Saya juga ingin melakukan Pemetaan agar bisa disusun strategi untuk penerapan "KomProd" pada keluarga kami.

Oke, pertama-tama tentukan targetnya!
Bisa pasangan, atau anak-anak...

Target yg pertama ada di benak saya adalah anak-anak.

Karena Alhamdulillah sejauh ini komunikasi dengan suami sudah cukup baik. Kami sangat terbuka satu sama lain. Dan ada waktu rutin untuk "pillow talk".

Sementara komunikasi dengan anak-anak, Wah, heboooh pisan.
Saat kondisi normal, komunikasi kami bisa berjalan produktif. Tapi saat darurat, wah uminya kebanyakan ngomel yang ngga mutu nih. Dan saya akui banget, seringnya sih yang kepake ya yang saat daruratnya itu, alias ngomel.

Kebayang aja anak 3, yg kedua dan ketiga jagoan usia batita. Ketiganya aktif semua. Tipikal khas kinestetis yang belajarnya dengan bergeraaaaaak terus tanpa henti. Apalagi Mas Alta, anak kedua. Wah aktifnya masyaAllah...

Uminya ngomong belum selesai, tau-tau dia udah ngacir ke selokan depan rumah.
Ditinggal ke kamar mandi sebentar, tau-tau udah nangkring manjat teralis jendela.
Umi lagi nyuapin ade El, tau-tau Mas Al ilang. Ternyata di kamar mandi lagi nyikat wc pake sikat gigi...

Maka yang terjadi adalah.....
Umi Ngomelllll...

Ini ternyata uminya kurang ilmu nih. Duh!!!
Umi ga boleh kalah cerdas dari anak-anak. Konsekuensi punya anak anak yang "kreatif" ini adalah, EMAKNYA KUDU LEBIH KREATIF..!!!

Wah wah, muter otak nih. Gimana caranya penerapan Komunikasi Produktif pada keluarga kami. Keluarga kami yang aktif ini (alias pecicilan, lulumpatan, heboh, rame, seru).

Target saya nih, HARUS ketemu kunci rahasia tiap anggota keluarga. Karena tiap orang punya gemboknya masing-masing. UNIK. Antara Abi, Umi, mba Anja, mas AL, dede EL punya pendekatan beda-beda...

Diinget-inget... Diamati...

Mungkin kurang lebih begini..

ABI:
DO: Ajak abi ngobrol saat perjalanan di mobil. Ini efektif banget. Kami bisa ngobrolin semua hal dengan respon penuh dari abi. Dari mulai urusan penting dan serius seperti kerjaan abi di kantor, tentang perusahaan,  sampai urusan remeh temeh semacam laporan saham keluarga alias curcolnya umi, curhat khas emak-emak yang merepetttt...

DONT: Jangan ajak ngobrol abi saat ngantuk. Karena walaupun kadang nyautin, tapi percayalah, itu hanya halusinasi. Karena besoknya dia pasti lupa!!!

UMI:
DO: Ajak umi ngobrol kapanpun. Umi seneng ngobrol. Kapanpuuuuun kecualiiiiii.....

DONT: Saat banyak To Do List yg belum ke centang/check, nah inilah saat sensi umi. Bantulah umi "mencentang To Do List" (bantuin selesaikan kerjaan) agar umi bisa tersenyum kembaliiiii... Hehehe

MBA ANJA:
DO: Ajak mba anja ngobrol dengan cerita atau gambar. InsyaAllah ilmu apapun akan nyantel. Dan dia ini pengingat yang baik. Ingatannya kuat dan sangat detail pada cerita/gambar.
Kasih saran, atau masukan dengan cerita.
Menasehati dengan cerita.
Ngajarin pelajaran dengan cerita/gambar.
Bahkan pelajaran matematika pun dengan cerita (analogi).
InsyaAllah saat cerita/menggambar maka komunikasi produktif bisa berjalan baik.
Oh iya satu lagi, mba ini lagi seneng-senengnya terlibat dalam kegiatan umi. Sejak ga ada ART, mba malah jadi suka bantuin umi. Nah saat kerja bareng inilah (misal saat menjemur pakaian bersama) biasanya justru jadi saat ngobrol kami yang paling efektif.

DONT: Jangan ajak mba ngobrol saat nonton. Ga ngerespon dia. Dipanggil aja suka ngga kedengeran. Anaknya fokus. Inilah kenapa ada jam TV di keluarga kami. Nonton hanya boleh saat weekend. Itupun hanya di jam tertentu. Itupun filmnya ditentukan oleh abi (media laptop). Kalo hari biasa dibatasi waktunya. Sehari maksimal 2jam total untuk semua anggota keluarga. Itupun setelah semua jadwal rutin sudah dilakukan.


MAS ALTA:
DO: Sebelum tidur. Saat minum susu sambil dikelonin. Saat jalan-jalan. Saat main.
Intinya saat dia sedang bergerak aktif, ikuti pergerakannya. Atau justru saat dia sedang ngantuk menjelang tidur. Nah ini cocok banget nih buat kasih sugesti positif dan kata-kata cinta.

DONT: Saat nonton. Dan saat bangun tidur masih loading, belum ON. Biasanya masih badmood nih.


DEDE EL:
Walaupun baru 11 bulan tapi dede udah bisa diajak komunikasi lho. Kaya udah ngerti gitu. Suka nyambung kalo diajak ngomong. Sementara, ini hasil pengamatan umi..
DO: Ajak dede ngobrol saat makan. Dan saat nenen. Dia suka memperhatikan dengan baik. Kasih sugesti positif dan kata-kata cinta.
DONT: Jangan ajak ngobrol saat dede laper. Wah bakal ngamuk. Hehehe. Iyalah. Emaknya juga ga kuat laper kayaknya. Hahaha..


Sekian dulu untuk laporan hari ini.
Alhamdulillah setelah diamati ternyata ada polanya ya. Asal kita konsisten dengan pola itu. Kapan Do, kapan Dont. Dan bagaimana mengkondisikan mood mereka, insyaAllah "kehebohan" bisa berkurang.

Bagaimana penerapan "Komunikasi Produktif" pada keluarga kami dengan hasil pengamatan tersebut?
Mari kita lihat perkembangannya besok...

Bismillah...

-Momicha-

P.S.:
I know I'm not Perfect,
But I try my Best...

No comments :

Post a Comment